NAMA :
- ADITYA RAHMAN (1401112840)
- JACKY LIM (1401129072)
Sejarah
Singkat 7-Eleven di Dunia
7-Eleven pertama kali didirikan pada tahun 1927 di
Dallas, Texas , Amerika Serikat. Yang merupakan toko ritel jaringan atau
convenience store. Nama dari 7 Eleven mulai digunakan pada tahun 1946. Dulunya
7-Eleven hanya buka dari jam 7 sampai jam 11 malam. Pada tahun 1962 di kota
Austin, Texas, Gerai pertama 7-Eleven buka 24 jam.
Karena Southland Coorporation mengalami kesulitan
financial dan hampir mengalami kebangkrutan akhirnya menjual sebagian besar
sahamnya kepada perusahaan jaringan supermarket Jepang, ItoYokado. Dan akhirnya
Southland Corporation merubah namanya menjadi 7 Eleven, Inc pada tahun 1999.
Dan semenjak tahun 2005 kepemilikan dari 7 Eleven dimiliki oleh Seven & I
Holdings Co., Ltd yang berpusat di jepang.
Sejarah
Singkat 7-Eleven di Indonesia
7-Eleven pertama kali hadir di Indonesia pada tahun
1990 namun karena perselisihan internal diantara pemegang saham nya jadi
7-Eleven tidak pernah terdengar sampai 2009.
Di Indonesia, 7-Eleven dipegang oleh PT. Modern
Putra Indonesia . Gerai pertama nya pada tanggal 7 November 2009 di daerah
Bulungan,Jakarta Selatan. Sampai awal 2013 saja sudah lebih dari 122 Gerai
dijakarta. Boleh dikatakan 7-Eleven adalah salah satu pemain kuat Waralaba
dengan konsep “convenience store” yang terbilang sukses. 7-Eleven juga
mempunyai website sendiri yaitu http://www.7elevenid.com
Analisis
Porter’s 5 Forces Strategy pada Bisnis 7-Eleven
Porter 5 Forces pertama kali dikembangkan oleh
Michael Porter. Tools ini sangat berguna bagi para Perusahaan yakni kita dapat
mengerti situasi bisnis yang sedang dijalankan lalu mengerti juga Keunggulan,
Kekuatan , mengantisipasi Kelemahan dan agar perusahaan terhindar mengambil
Keputusan yang salah. Nah disini saya akan menkoversikan bisnis 7-Eleven
kedalam Strategi 5 forces :
1)
Ancaman
Pesaing Lama
Ancaman dari para pesaing sangat
kuat. Persaingan dalam industri waralaba dengan konsep Retail dengan 7-Eleven
semakin banyak dan berkembang di Indonesia. Dari tahun ke tahun banyak
gerai-gerai baru di buka. Kita lihat saja Indomaret dan Alfamaret. Mereka ada
dimana-mana , dengan jarak hanya beberapa KM saja kita bisa melihat gerai
Indomaret maupun Alfamaret. Tidak hanya dikota-kota besar tetapi sekarang mereka
sudah masuk ke desa-desa kecil. Untuk pesaing berat 7-Eleven sendiri ada Lawson
dan Circle K karena selain menjual barang kebutuhan sehari-hari seperti mie
instan, sabun, rokok , dll tapi juga menjual Produk makanan dan minuman
orisinil dan juga beberapa menu lain nya yang ditawarkan kepada konsumen.
Produknya juga merupakan campuran produk Indonesia dengan Produk Luar negeri.
Di daerah binus sendiri 7-Eleven dengan Lawson dan Circle K berdekatan sekali.
Karena pangsa pasar mereka lebih kepada anak muda seperti mahasiswa. Toko
retail seperti ini Produk yang ditawarkan sejenis dan tidak ada difrensiasi
produk. Jadi Konsumen biasanya hanya melihat dari murahnya produk yang dijual,
kenyamanan berbelanja dan biasanya konsumen memilih gerai yang paling dekat
dengan rumah mereka.
2)
Ancaman
Pendatang Baru
Ancaman Pendatang baru bagi
Perusahaan Retail seperti 7 Eleven memang makin banyak terlihat tetapi sangat
lemah. 7 Eleven sendiri adalah ancaman baru bagi perusahaan-perusahaan retail
yang ada di Indonesia seperti Indomaret dan Alfamaret karena 7 Eleven selain
menjual Produk sehari-sehari tetapi juga menjual menu-menu makanan dan minuman
yang bisa dimakan langsung. Untuk pendatang baru sangat susah untuk masuk ke
industri ini karena dibutuhkan diferensiasi produk yang berbeda untuk menarik
konsumen. Untuk memikirkan dan melakukan diferensiasi produk dibutuhkan biaya
yang besar. Loyalitas konsumen juga bermain disini . apabila konsumen sudah
jatuh hati terhadap 1 produk , maka pendatang baru akan kesulitan dan menjadi
penghalang besar. Investasi yang besar juga sangat dibutuhkan bagi pendatang
baru.
3)
Ancaman
Produk Pengganti
Ancaman Produk pengganti sendiri
sangat kuat karena di Indonesia sendiri perusahaan retail sangat berkembang
dengan keanekaragaman produk. 7-Eleven bisa juga bersaing dengan restaurant
karena sama-sama menjual produk menu-menu makanan dan minuman yang lebih banyak
dan beragam menunya. Retail-Retail kecil seperti warung menjadi ancaman karena
lebih dekat dengan rumah dan ada dimana-mana. Atau pasar yang harganya lebih
murah dan produknya beragam bisa menjadi barang subtitusi. Produk seperti
makanan , minuman, peralatan rumah tangga dijual di pasar tradisional. Bisa
jadi Konsumen akan lebih memilih pasar tradisional karena selain semua produk
ada disana . harganya pun bisa di tawar.
4)
Daya
Tawar Pemasok
Bisa dikatakan daya tawar pemasok
adalah lemah. Karena 7 eleven adalah Perusahaan waralaba retail jadi pemasok/supplier
nya sudah ditentukan dari mana saja datangnya. 7 eleven tidak bisa menentukan sendiri
suppliernya karena sudah di tentukan oleh PT. Modern Putra Indonesia. Dengan
produk yang beragam dari kebutuhan rumah tangga, makanan, minuman , ini
menjadikan 7 eleven salah satu “convenience store” yang baik di Indonesia.
5)
Daya
Tawar Pembeli
Bisa dikatakan daya tawar pembeli
lumayan kuat. 7 eleven menjual kebutuhan
sehari-hari yang dibutuhkan konsumen . tetapi 7 eleven sudah menetapkan harga
yang tidak bisa ditawar tetapi tidak terlalu mahal , 7 Eleven harus tau harga
dikarenakan rata-rata masyarakat Indonesia sangat sensitive terhadap harga. tetapi
dengan fasilitas yang disediakan dan pelayan yang baik 7 eleven mampu menarik pembeli terutama anak muda.
Karena 7 Eleven adalah perusahaan retail waralaba maka harganya sudah
ditentukan. Dan tidak ada perbedaan di gerai 7 eleven manapun.
3 Generic
Strategies Porter
3
generic strategies porter, adalah suatu gagasan yang dikemukakan oleh Michael
Porter yang menjelaskan 3 jenis strategi yang umum digunakan perusahaan dalam
mencapai dan menjaga keunggulan kompetitifnya. Pada awalnya ia mengelompokkan
strategi keunggulan kompetitif tersebut menjadi kubus-kubus dengan dimensi
3x3x3 yang dibagi berdasarkan level perbedaan, biaya produk relatif, dan
cakupan target pasar. Namun dari 27 strategi yang terbuat sebelumnya, ditemukan
terdapat banyak terdapatkan strategi yang tidak wajar dan/atau tidak dapat
diterapkan. Maka kemudian dikemukakanlah 3 generic strategies for Competitive
Advantages ini dimana strategi keunggulan kompetitif hanya dibagi menjadi 2
dimensi, dilihat dari cakupan target pasar, dan cara penerapan strategi pemasaran.
Dan hasilnya membuahkan 3 buah strategi seperti yang ditunjukkan oleh gambar
berikut.
Differentiation
Strategy
adalah suatu strategi dimana perusahaan berusaha meningkatkan keunggulan
kompetitifnya dengan menciptakan perbedaan antara produk dari perusahaan dengan
produk-produk dari perusahaan saingan. Ada juga keadaan dimana strategi ini
akan lebih baik diterapkan jika target pelanggan merupakan golongan-golongan
yang tidak sensitif dengan harga, pelanggan memiliki kebutuhan yang sangat
spesifik sehingga tidak dapat dipenuhi perusahaan lainnya, dan sebagainya.
Cost Leadership
Strategy adalah
suatu strategi dimana perusahaan berusaha meningkatkan keunggulan kompetitifnya
dengan menciptakan perbedaan harga antara produk-produknya dibandingkan perusahaan
lainya. Terdapat keadaan dimana strategi ini akan lebih efektif jika diterapkan
pada target pelanggan yang tergolong sebagai yang sensitif terhadap harga.
Strategi ini dapat tercapai dengan memiliki harga termurah pada segmen pasar,
maupun memiliki perbandingan harga terhadap nilai produk yang paling rendah
(perbandingan antara harga dengan apa yang diterima pelanggan).
Segmentation
Strategy
adalah suatu strategi yang meningkatkan keunggulan kompetitif dengan menerapkan
kedua strategi sebelumnya bukan pada pasar secara umum, namun untuk segmen
pasar yang lebih kecil dan spesifik.
Strategi
yang diterapkan oleh Seven Eleven untuk mendapatkan suatu keunggulan kompetitif
menurut kelompok kami adalah dengan menerapkan Differentiation Strategy karena
dari yang dapat kita lihat, Seven Eleven harga-harga produk yang dijual di
Seven Eleven tergolong menengah ke atas, namun produk-produk yang dapat
ditemukan di Seven Eleven tergolong unik dan tidak mudah untuk ditemukan di
gerai-gerai lainnya. Contohnya adalah produk minuman yang menjadi karakteristik
dari gerai Seven Eleven yaitu “Slurpee” dan “Big Gulp”. Produknya unik, tidak
mudah ditemukan di gerai lainnya, dan harga-harganya tidak ditargetkan untuk
murah.